Visitors

Sabtu, 08 Maret 2014

Euforia

Aku tidak tahu mengapa sampai saat ini pun jawaban yang aku harapkan masih juga belum ada. Aku juga tidak tahu pengorbanan yang aku berikan mengapa seperti tidak ada artinya? Tapi aku juga tidak mengerti mengapa ditengah kekacauan ini harapanku masih saja berusaha tumbuh. Ya harapan ini berusaha menggapai sebuah makna yang ingin digapai dari seseorang yang memberinya pupuk untuk terus tumbuh.

Jika ada seseorang yang bertanya kepadaku, Mengapa kamu terus saja mencarinya? Menyayanginya?” Aku jamin sampai saat inipun aku tidak mengerti jawabannya. Aku sudah
berusaha untuk tidak lagi menyimpan perasaan ini. Tapi entah, hal itu merupakan hal yang sebaiknya tabu untukku. Aku tahu bahwa mencintainya itu adalah perasaan yang akan hancur, sakit tapi aku menikmati ini semua. Aku menerima kesakitan ini, dan bahkan aku tidak ingin berhenti untuk terus menyayanginya.

Oh aku tahu, saat menulis ini aku sedang gila. Entah kenapa seperti perasaan yang sudah kupendam selama bertahun-tahun ingin kukeluarkan saat ini. Seperti euforia pesta dadakan yang merupakan kehausan masyarakat pekerja keras. Entah yang sampai saat ini aku inginkan hanyalah aku ingin dia tahu. Tidak mudah mencintai seseorang selama ini. Aku tau dia mampu merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Karena akupun tahu dia juga memiliki perasaan yang sama kepada orang lain, orang yang aku tahu mampu mewarnai hari-harinya.

Apakah aku salah jika aku memilih bertahan? Jikalau perasaan ini akan mendapat kepastian aku janji aku mampu melewati ini meski seumur hidupku. Tapi, jika aku mengharapkan sesuatu yang tidak ada titik kepastian, apakah yang aku harapkan? Mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan
untuk diriku, walau itu adalah sebuah kesalahan untukmu yang aku cintai.

Hei kamu, kamu bukanlah orang jahat yang telah menyita hatiku bertahun-tahun ini. Tapi aku dengan senang hati memberikan perasaan ini yang dibalas maupun tidak. Akupun juga tidak tahu mengapa cerita itu terus saja bersambung bahkan setelah aku berusaha menghentikannya. Ya, karna aku mau itu.

Menurutmu, apakah sebaiknya aku menghentikan perasaan ini dan memberikannya untuk diriku sendiri, ataukah aku kau ijinkan untuk meneruskan perasaan ini hingga esok?Malaikat kecilku. -mth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar